Mengapa Kawan Mengkhianati Kawan

Mengapa Kawan Mengkhianati Kawan

Berikut adalah artikel  "Mengapa Kawan Mengkhianati Kawan dalam berbagai kesempatan Baik dalam Bisnis, Relasi Kerja, maupun Usaha Bersama" yang disertai dengan analisis faktor penyebab, solusi, dalil-dalilnya, serta pandangan ulama dan rujukan kitab:

Mengapa Kawan Mengkhianati Kawan dalam Berbagai Kesempatan Baik dalam Bisnis, Relasi Kerja, maupun Usaha Bersama 

Artikel ini ditulis oleh: 

ust.Bustami Ahmad, S.Ag.,M.Pd

Pendahuluan

Persahabatan adalah salah satu ikatan sosial yang paling kuat dan bermakna dalam kehidupan manusia. Namun, tidak jarang kita temui kenyataan pahit: pengkhianatan yang dilakukan oleh seorang kawan. Terlebih dalam dunia bisnis, kerja sama profesional, atau usaha bersama, pengkhianatan ini seringkali terjadi ketika ada kesempatan, keuntungan, atau godaan materi. Artikel ini mengulas mengapa fenomena ini terjadi, apa penyebabnya, dan bagaimana solusinya dalam pandangan Islam dan para ulama.

Faktor Penyebab Kawan Mengkhianati Kawan

1. Cinta Dunia dan Tamak Harta

Rasa cinta berlebihan terhadap harta dunia (حب الدنيا) menjadi akar dari banyak pengkhianatan. Ketika seseorang lebih mencintai dunia daripada nilai persahabatan dan amanah, maka ia mudah tergoda.

 Dalil:

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: "حُبُّ الدُّنْيَا رَأْسُ كُلِّ خَطِيئَةٍ"

Qāla Rasūlullāhi ﷺ: "Ḥubbu ad-dunyā ra’su kulli khaṭī’ah."

Artinya: “Cinta dunia adalah pangkal segala kesalahan.”

(HR. al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Îmân no. 10471)

2. Lemahnya Iman dan Amanah

Orang yang imannya lemah tidak akan merasa berdosa ketika mengkhianati temannya, meski dahulu berjanji setia.

Dalil:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: "آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلاَثٌ: إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ، وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ"

‘An Abī Hurairah, Qāla Rasūlullāh ﷺ: “Āyatul-munāfiqi thalāthun: idhā ḥaddatha kadzaba, wa idzā wa‘ada akhlafa, wa idzā u’tumina khāna.”

Artinya: "Tanda orang munafik itu ada tiga: jika berbicara ia berdusta, jika berjanji ia ingkari, dan jika dipercaya ia berkhianat."

(HR. Bukhari dan Muslim)

3. Hasad dan Iri Hati

Banyak orang mengkhianati kawan karena tidak tahan melihat kawannya lebih sukses atau lebih dipercaya.

Dalil:

وَلَا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللَّهُ بِهِ بَعْضَكُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ

Wa lā tatamannaw mā faḍḍalallāhu bihī ba‘ḍakum ‘alā ba‘ḍ.

Artinya: "Dan janganlah kamu iri hati terhadap karunia yang telah Allah lebihkan kepada sebagian kamu atas sebagian yang lain."

(QS. An-Nisa’: 32)

4. Ujian dari Allah SWT

Pengkhianatan kadang merupakan bentuk ujian dan penyaringan dari Allah terhadap kualitas hubungan seseorang.

 Dalil:

أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ

Aḥasiban-nāsu an yutrakū an yaqūlū āmannā wa hum lā yuftanūn.

Artinya: “Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan: ‘Kami telah beriman’, dan mereka tidak diuji?”

(QS. Al-‘Ankabut: 2)

Solusi dalam Menghadapi Pengkhianatan Kawan

1. Bersabar dan Bertawakkal

Sikap sabar dan berserah diri kepada Allah adalah kunci utama ketika dikhianati.

وَاصْبِرْ وَمَا صَبْرُكَ إِلَّا بِاللَّهِ

Waṣbir wa mā ṣabru-ka illā billāh.

Artinya: "Bersabarlah, dan kesabaranmu itu tidak lain hanyalah dengan pertolongan Allah."

(QS. An-Nahl: 127)

2. Memaafkan dan Tidak Membalas Dendam

Pengkhianatan tidak harus dibalas dengan keburukan, tetapi dengan sikap lapang dada.

 فَمَنْ عَفَا وَأَصْلَحَ فَأَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ

Fa-man ‘afā wa aṣlaḥa fa-ajruhu ‘alallāh.

Artinya: "Barang siapa memaafkan dan berbuat baik, maka pahalanya atas (tanggungan) Allah."

(QS. Asy-Syura: 40)

3. Bersikap Hati-hati dalam Menjalin Kemitraan

Islam mengajarkan untuk memilih mitra yang jujur dan bertakwa. Jangan terlalu mudah percaya hanya karena status 'teman'.

 Dalil Hikmah (Kitab Ihya’ ‘Ulumuddin - Al-Ghazali):

Dalam Bab Adab al-Ukhuwwah, Imam Al-Ghazali menasihati:

"Ikhtibar al-khalil qabla shuhbah, fa-inna man la ya‘rifuka fi ni‘mah, la yaṣduquka fi niqmah."

Artinya: “Ujilah kawan sebelum bersahabat, karena orang yang tidak menunjukkan kesetiaannya saat engkau dalam nikmat, tidak akan jujur saat engkau tertimpa musibah.”

Pandangan Para Ulama dan Kitab Rujukan

1. Imam Ibn al-Jawzi dalam Shaid al-Khatir:

"Jangan terlalu berharap kepada manusia, karena kekecewaan adalah harga dari pengharapan itu."

2. Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ ‘Ulumuddin, menyatakan:

 "Jangan engkau percayakan hartamu pada seseorang, kecuali jika engkau telah mengujinya dalam tiga perkara: kejujuran, kesabaran, dan loyalitas terhadap agama."

3. Kitab Tafsir al-Qurṭubī menjelaskan ayat wa idzā u’tumina khāna sebagai bentuk pengkhianatan terhadap amanah, baik dalam urusan pribadi maupun publik, termasuk bisnis.

Penutup

Pengkhianatan dari seorang kawan bisa terasa sangat menyakitkan, terlebih bila itu menyangkut kepercayaan, bisnis, dan usaha bersama. Namun, Islam memberikan solusi holistik: dari menguatkan iman, bersikap sabar, bijak memilih mitra, hingga berserah diri kepada Allah. Setiap kejadian adalah ujian, dan setiap ujian memiliki hikmah. Kunci utama adalah menjaga diri agar tidak menjadi pengkhianat, meski pernah dikhianati.

Redaksi : Islamic tekhno tv.com




Posting Komentar untuk "Mengapa Kawan Mengkhianati Kawan "