Tasyakuran Pelepasan Peserta Didik RA. Dayah Ilmi Lampoih Saka, Kecamatan Peukan Baro, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh
Pesan Inti:
Tasyakuran pelepasan peserta didik di Raudhatul Athfal (RA) Dayah Ilmi Lampoih Saka merupakan bentuk penghargaan dan apresiasi atas capaian pendidikan anak usia dini dalam ruang lingkup keislaman dan karakter moral yang berlandaskan pada nilai-nilai Al-Qur’an dan adab Islami. Acara ini bukan hanya seremoni penutup tahun ajaran, tetapi juga refleksi atas capaian kurikuler, pembangunan sarana, serta komitmen yayasan dalam membina generasi masa depan. Tulisan ini menganalisis kegiatan tasyakuran dari sisi pendidikan, manajemen kelembagaan, serta kontribusi sosial Yayasan Raudhatul Ilmi Aceh yang dipimpin oleh Ust. Bustami Ahmad, S.Ag., M.Pd
Awal kata
Pendidikan anak usia dini merupakan tahap penting dalam membentuk dasar kepribadian, akhlak, serta kemampuan kognitif dan spiritual anak. Lembaga Raudhatul Athfal (RA) sebagai bagian dari sistem pendidikan formal di bawah Kementerian Agama Republik Indonesia memiliki peran vital dalam mengenalkan anak-anak kepada ilmu pengetahuan, nilai keagamaan, dan keterampilan sosial. RA Dayah Ilmi Lampoih Saka, yang berada di bawah naungan Yayasan Raudhatul Ilmi Aceh, telah melaksanakan tasyakuran pelepasan siswa dengan penuh kekhidmatan dan nuansa religius.
Profil Singkat lembaga dan Kepemimpinan
RA Dayah Ilmi Lampoih Saka dirintis sejak tahun 2001 oleh Yayasan Raudhatul Ilmi Aceh, sebuah yayasan yang secara konsisten mengembangkan pendidikan berbasis Islam di wilayah Kecamatan Peukan Baro, Kabupaten Pidie. Yayasan ini dipimpin oleh Ust. Bustami Ahmad, S.Ag., M.Pd, seorang pendidik dan tokoh masyarakat yang telah banyak berkontribusi dalam bidang keagamaan dan pendidikan. Kepala RA saat ini adalah Ibu Raihan, S.Pd.I., M.Pd.I yang juga berperan aktif dalam peningkatan mutu pembelajaran.
Isi Sambutan dan Makna Strategisnya
Dalam sambutannya pada acara tasyakuran, Ketua Yayasan menyampaikan beberapa poin penting yang menunjukkan pencapaian dan arah perkembangan RA Dayah Ilmi, yaitu:
Tiap Tahun di berikan Motivasi Prestasi1. Peningkatan Prestasi Peserta Didik
Capaian siswa dalam membaca dan menulis huruf latin maupun Arab mengalami peningkatan yang signifikan. Metode pembelajaran Iqra' untuk membaca Al-Qur’an terbukti efektif, dibuktikan dengan meningkatnya hafalan ayat-ayat pendek serta kemampuan anak dalam praktik ibadah dasar. Pembentukan karakter melalui pelajaran akhlak, adab, dan etika bergaul turut menjadi prioritas dalam proses pendidikan.
2. Perkembangan Sarana dan Prasarana
Walaupun pengembangan fasilitas dilakukan secara bertahap, namun yayasan secara konsisten mengupayakan perbaikan sarana pembelajaran. Sumber dana berasal murni dari partisipasi wali murid, tanpa mengandalkan proposal ke luar atau ke pemerintah. Yang semestinya perlu mendesak untuk bantuan Pembaguna Mushalla lengkap MCK nya guna bisa digunakan untuk praktik ibadah dan ruang belajar dan bisa di gunakan pertemuan serba guna , dan untuk acara tasyakur pelepasan peserta didik dibuat dengan sangat sederhana atas kesepakatan bersama wali peserta didik setingkat RA, Ini menunjukkan prinsip kemandirian dan semangat gotong royong antar elemen masyarakat.
3. Kemandirian Lembaga
Dana operasional utama hanya berasal dari Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) di bawah pengawasan Kantor Kemenag Kabupaten Pidie, yang di salurkan semesteran yang digunakan secara efisien untuk tambahan insentif guru dan kebutuhan belajar siswa. Tidak adanya ketergantungan pada donatur eksternal menunjukkan integritas dan keberanian Yayasan dalam membina lembaga secara mandiri.
4. Peran Historis dan Sosial RA Dayah Ilmi
Sejak berdiri, RA ini telah meluluskan ratusan anak yang sukses melanjutkan ke tingkat pendidikan dasar bahkan hingga menjadi sarjana. Bekal membaca, menulis huruf latin dan Arab, hafalan Juz 30, serta pemahaman adab menjadikan alumni RA Dayah Ilmi mampu bersaing dan menjadi insan berakhlakul karimah. Acara tasyakuran juga menjadi bukti nyata dari capaian tersebut, melalui berbagai tampilan pentas seni dan religius yang diperagakan anak anak RA.Dayah Ilmi di Lampoih Saka
Hasil intinya
RA Dayah Ilmi Lampoih Saka di bawah Yayasan Raudhatul Ilmi Aceh bukan hanya lembaga pendidikan formal, tetapi merupakan pusat pembentukan karakter Islami dan pemberdayaan generasi muda sejak usia dini. Acara tasyakuran bukan sekadar seremonial tahunan, tetapi juga momentum spiritual dan sosial untuk bersyukur atas pencapaian dan memperkuat tekad dalam membina masa depan. Keteladanan pimpinan yayasan dalam menjaga nilai-nilai integritas, kemandirian, dan keikhlasan menjadi model inspiratif bagi lembaga pendidikan lainnya di Aceh dan Indonesia. Bahkan ditambah oleh ust.Bustami Berkeinginan menyeimbangkan Lembaga Pendidikan yang sudah lama beberapa periode belum tersampai yaitu mau mengembangkan Pendidikan Vokasi Laffe Skill dan Produksi secara Terpadu di tempat areal yang sudah ada tersebut untuk kaula muda, pengangguran anak putus sekolah, termasuk mengajak Alumni Kombatan GAM yang barang kali perlu kita belajar sejenak untuk lebih produktif Kedepan siap bekerja membangun Aceh , dari hal ini kita siap mempresentasikan SWOT untuk Aceh, Nasional dan Internasional , moga keinginan harap ini tercapai hendaknya. Dan yang sedang kita cari Donatur baik Dalam Negeri maupun Luar untuk pendidikan semacam ini dirasakan merakyat dan kita minta juga pada Pemerintah bisa memfasilitasi dan mengarahkan nya siapa yang kiranya untuk investasi Pendidikan yan model ini lebih beruntung dan bermakna
Kata Kunci:
Yayasan Raudhatul Ilmi Aceh semenjak berdiri Tahun 2001 terus berkembang dan inggin mengembangkan Pendidikan lebih efektif dan bermakna secara berkelanjutan
Redaksi: Islamic Tekhno tv.com
Posting Komentar untuk "Raudhatul Ilmi Aceh. Tasyakuran 26 Peserta didik"