Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pidie Membuka Pembinaan Da'i Kabupaten Pidie

Kankemenag Kab. Pidie, H. Samhudi, S.Si

Pembukaan Pembinaan Da’i dan Daiyah di Tingkat Kabupaten Pidie 2025

Pidie, 9 September 2025 , 

Panitia pelaksana Seksi Bimas Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pidie disampaikan langsung Oleh Kasi Bimas Tgk.Isafuddin, S.Hi.,MH . Dimana pelaksanaan Pembinaan Da'i dan Daiyah di Kabupaten Pidie, berdasarkan hukum PMA nomor 42 tahun 2016, keputusan menteri Agama RI nomor 373 tahun 2002 dan keputusan Direktur Jenderal Bimas Islam nomor: DJ.II/549/6 tahun 2013 tentang pedoman pelaksanaan pelayanan , Bapak Kasi Bimas juga menyampaikan ruang lingkup sasaran yaitu Penyuluh Agama Islam, lintas ormas Islam, penghulu berjumlah peserta 50 orang. Adapun tujuan di laksanakan meningkatkan, mengembangkan, mempererat ukhuwah dan membangun karakter dalam berdakwah dan output yang di harapkan  memahami dan memperdalam, memiliki ketrampilan, mampu meningkatkan engagement dan jangkuan dakwah digital dan memiliki akhlak mulia.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pidie resmi membuka acara Pembinaan Da’i dan Daiyah Tingkat Kabupaten Tahun 2025. Acara dibuka langsung oleh Kepala Kemenag Pidie, Bapak H. Samhudi, S.Si, bertempat di Aula PLHUD , Dalam arahannya, beliau menekankan bahwa kesuksesan seorang da’i terletak pada beberapa aspek penting:

1. Menerapkan Pola Dakwah Nabi Muhammad saw

Bapak Samhudi mengingatkan agar para da’i senantiasa meneladani metode dakwah Rasulullah Saw, yang mengedepankan kelembutan dan kecerdasan. Beliau menyitir:

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلاَّ رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ ( الأَنْبِيَاء: )107

(“Dan kami tidak mengutus engkau melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.”, QS Al-Anbiyā’:107)

Penekanan: dakwah bukan hanya menyampaikan, tetapi menyampaikan dengan kasih sayang.

2. Da’i sebagai Penyiar Agama Islam, Penurus Nabi Muhammad saw

Beliau menegaskan bahwa da’i memiliki tanggung jawab besar sebagai penerus risalah Nabi saw, mewariskan cahaya tauhid dan akhlak mulia. Dalam konteks ini, kitāb “Al‑Inshā’ā­t li asy‑Syāfi‘ī” menyebutkan pentingnya kesinambungan dakwah melalui sanad ilmu dan dakwah.

3. Pandai Memilih Metode Dakwah Terbaru

Dalam sambutannya, Kepala Kemenag menyatakan bahwa seorang pendakwah harus adaptif terhadap zaman, khususnya memanfaatkan media digital. Hal ini sejalan dengan studi “Dakwah Digital untuk Generasi Milenial” yang menyoroti pentingnya penggunaan media sosial agar pesan agama tersampaikan kepada generasi zaman now .

4. Tantangan dan Hambatan Tetap Ada

Kegiatan pembinaan ini juga membahas tantangan dakwah di era modern, seperti arus informasi infodemic, radikalisme digital, dan dinamika sosial. Kajian Kemenag Kabupaten lain menekankan bahwa moderasi dan strategi komunikasi digital sangat penting untuk mengatasi tantangan tersebut .

5. Mendekati Generasi Milenial & Pemuda‑pemudi

Bapak H. Samhudi menggarisbawahi strategi khusus: dakwah dengan bahasa kekinian, penggunaan konten visual pendek, serta interaksi lewat platform seperti Instagram dan YouTube. Ia mencontohkan pendekatan yang dilakukan oleh berbagai ormas Islam dalam membekali kiai dengan pendekatan milenial melalui media sosial . Juga, Majelis Ulama Indonesia sedang mengembangkan panduan dakwah ramah untuk Generasi Z dan milenial .

6. Melakukan Praktik Praktis dalam Berdakwah

Kegiatan ini bukan hanya teori; peserta diajak untuk mempraktikkan dakwah, seperti membuat konten dakwah digital, berdiskusi kelompok, simulasi metode dakwah interaktif. Langkah ini mencerminkan pendekatan action learning, agar pesan Islamiyah tersebar lebih efektif dan luas.

Kutipan Ulama & Rujukan Kitab

Imam Al‑Ghazālī dalam Iḥyāʾ Ulūm ad‑Dīn menyatakan:

 “Orang yang berdakwah tanpa ilmu, seperti orang yang membangun rumah di atas pasir.”

Ibnu Taimiyyah, dalam Majmu‘ al‑Fatawa, menekankan keharusan da’i mengikuti cara dakwah Rasul Saw dan memahami konteks zaman supaya efektif.

Kitab “Al‑Munzir” (2016) oleh Aminudin membahas dasar‐dasar konsep dakwah serta pentingnya pendekatan situasional sesuai kondisi masyarakat.

Ditutup dengan kata akhir 

Acara Pembinaan Da’i dan Daiyah Kabupaten Pidie 2025 berjalan lancar dan inspiratif. Kepala Kemenag, H. Samhudi, mengakhiri sambutannya dengan pesan kuat bahwa:

 “Dakwah bukanlah tugas sekali jadi, melainkan perjalanan yang terus berkembang, dengan cinta, ilmu, kreativitas, dan adaptasi zaman.”

Semoga para peserta terinspirasi dan menjadi da’i‑daiyah yang efektif, moderat, dan berpengaruh positif bagi umat.

Redaksi: Islamic tekhno tv com 



Posting Komentar untuk "Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pidie Membuka Pembinaan Da'i Kabupaten Pidie"