Ustaz Fauzul Tijue alumni Kairo & MTsN 5 Pidie
HIKMAH TURUNNYA HUJAN SEBAGAI RAHMAT ALLAH SWT
Disampaikan oleh Ustaz Fauzul Akhyar, Lc., M.A.
(Alumni Al-Azhar Kairo dan MTsN 5 Pidie)
Pengantar
Dalam ceramah Subuh kali ini, Ustaz Fauzul Akhyar, Lc., M.A., menyampaikan hikmah turunnya hujan sebagai salah satu tanda kebesaran Allah SWT. Hujan adalah rahmat yang mendukung kehidupan seluruh makhluk di bumi. Dalam Islam, turunnya hujan merupakan bentuk kasih sayang Allah SWT yang harus disyukuri, dimanfaatkan dengan bijak, dan dijaga agar membawa kemaslahatan bagi umat manusia.
Hikmah Hujan dalam Perspektif Islam
Allah SWT menyebutkan pentingnya hujan di berbagai ayat dalam Al-Qur'an, di antaranya:
1. Hujan sebagai Rahmat Allah SWT
Allah SWT berfirman:
"Dan Kami turunkan dari langit air yang diberkahi, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji tanaman yang dapat dituai."
(QS. Qaf: 9)
Ayat ini menunjukkan bahwa hujan adalah berkah yang membawa kesuburan bagi tanaman, menyediakan sumber makanan, dan menopang kehidupan.
2. Hujan sebagai Tanda Kekuasaan Allah
"Dan Allah menurunkan air dari langit, lalu dengan itu dihidupkan-Nya bumi setelah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan."
(QS. An-Nahl: 65)
Dalam ayat ini, Allah mengingatkan bahwa hujan adalah bukti kekuasaan-Nya dalam menghidupkan kembali yang mati dan memberikan manfaat kepada makhluk-Nya.
Mensyukuri Hujan sebagai Nikmat
Ustaz Fauzul menekankan pentingnya rasa syukur kepada Allah atas turunnya hujan. Syukur dapat dilakukan dalam tiga bentuk:
1. Syukur dengan Hati
Menyadari bahwa hujan adalah rahmat yang datang dari Allah dan menjadi sumber kehidupan.
2. Syukur dengan Lisan
Mengucapkan doa dan zikir ketika hujan turun, seperti:
"Allahumma shayyiban nafi'an"
(Ya Allah, turunkanlah kepada kami hujan yang bermanfaat).
3. Syukur dengan Perbuatan
Menggunakan air hujan dengan bijak untuk keperluan hidup dan menghindari pemborosan serta pencemaran lingkungan.
Manfaat Hujan bagi Kehidupan
1. Kesuburan Tanah dan Pertanian
Dengan hujan, tanah menjadi subur, tanaman tumbuh, dan hasil panen menjadi berkah bagi umat manusia.
2. Sumber Air Bersih
Hujan menjadi sumber air bagi sungai, danau, dan waduk yang menopang kebutuhan hidup manusia.
Tanggung Jawab Manusia dalam Menjaga Hujan sebagai Rahmat
Ustaz Fauzul mengingatkan bahwa manusia memiliki tanggung jawab sebagai khalifah di bumi untuk menjaga rahmat ini agar tetap bermanfaat:
1. Melakukan Pengelolaan Air yang Baik
Membangun waduk dan penampungan air.
Mencegah banjir dengan sistem drainase yang baik.
2. Menghindari Perusakan Lingkungan
Mengurangi penebangan liar dan mendukung reboisasi untuk menyerap air hujan.
Menghindari pencemaran air yang dapat merusak ekosistem.
3. Kebijakan Pemimpin yang Berorientasi pada Kemakmuran Umat
Pemimpin wajib menyusun kebijakan berdasarkan maslahat umum, seperti menjaga sumber daya air dan melindungi masyarakat dari dampak negatif hujan, seperti banjir atau longsor.
Dasar Hukum dan Perundang-Undangan
Dalam konteks pemerintahan, Ustaz Fauzul menyampaikan bahwa kebijakan terkait pengelolaan air dan mitigasi bencana harus sesuai dengan:
1. Syariat Islam
Mengacu pada prinsip kemaslahatan umat (maslahah 'ammah) dan larangan untuk merusak bumi sebagaimana disebutkan dalam:
"Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi setelah (Allah) memperbaikinya."
(QS. Al-A'raf: 56)
2. Peraturan Pemerintah
Seperti UU No. 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air, yang mengatur pengelolaan air sebagai sumber daya strategis yang harus dijaga dan dilestarikan.
Penutup dan Pesan
Ceramah ditutup dengan doa agar Allah menjadikan hujan yang turun sebagai rahmat, bukan azab, dan memberikan kekuatan kepada umat Islam untuk menjadi khalifah yang bertanggung jawab menjaga nikmat-Nya. Ustaz Fauzul juga berpesan kepada jamaah untuk terus mengamalkan rasa syukur atas nikmat hujan dengan menjaga alam dan mendukung kebijakan yang berpihak pada kemaslahatan bersama.
"Barang siapa bersyukur, maka Allah akan men
ambah nikmat-Nya, tetapi barang siapa kufur, sesungguhnya azab-Nya sangat pedih."
(QS. Ibrahim: 7)
Faktor Penyebab Terjadinya Banjir
Ilmuan Faktor Penyebab BanjirBanjir adalah fenomena alam yang terjadi akibat air yang meluap, biasanya karena intensitas hujan tinggi. Namun, banyak penyebab banjir yang dapat dikaitkan dengan ulah manusia dan ketidakseimbangan ekosistem. Berikut adalah penjelasan penyebabnya secara agama dan ilmiah:
1. Faktor Utama Penyebab Banjir
a. Perilaku Manusia
1. Deforestasi (Penggundulan Hutan)
Pohon berfungsi menyerap air hujan. Ketika hutan ditebang, daya serap tanah berkurang, menyebabkan limpasan air langsung ke permukaan tanah.
2. Sampah yang Menyumbat Saluran Air
Pembuangan sampah sembarangan di sungai atau selokan menyebabkan aliran air terhambat.
3. Alih Fungsi Lahan
Pengubahan lahan hijau menjadi kawasan beton dan aspal mengurangi area resapan air.
4. Kurangnya Sistem Drainase yang Baik
Tidak adanya saluran air yang memadai untuk menampung limpasan air hujan.
b. Faktor Alam
1. Curah Hujan Tinggi
Intensitas hujan yang tinggi dalam waktu singkat melebihi kapasitas daya tampung tanah dan sungai.
2. Kerusakan Ekosistem
Misalnya, degradasi lahan basah yang berfungsi sebagai penyerap air.
3. Penurunan Permukaan Tanah (Land Subsidence)
Penurunan muka tanah di daerah tertentu memudahkan air menggenang.
2. Perspektif Agama
a. Hujan Sebagai Rahmat
Hujan merupakan rahmat dari Allah SWT. Namun, karena kerusakan yang diakibatkan oleh manusia, hujan dapat berubah menjadi bencana.
Dalil:
QS. Ar-Rum: 41
"Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari akibat perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)."
QS. Al-Mu’minun: 18
"Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran; lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar kuasa menghilangkannya."
b. Tanggung Jawab Memelihara Alam
Islam mengajarkan untuk menjaga bumi sebagai amanah dari Allah.
QS. Al-Baqarah: 205
" Dan mereka merusak tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kerusakan."
Hadis Nabi SAW
"Tidaklah seorang Muslim menanam pohon, kecuali apa yang dimakan darinya menjadi sedekah baginya, dan apa yang dicuri darinya menjadi sedekah baginya." (HR. Bukhari dan Muslim)
3. Perspektif Ilmiah
a. Hukum Hidrologi
Air hujan seharusnya meresap ke dalam tanah. Jika tanah kehilangan vegetasi, air hujan tidak dapat terserap dengan baik dan langsung mengalir ke permukaan. Ini dikenal sebagai runoff.
b. Dampak Perubahan Iklim
Pemanasan global meningkatkan intensitas curah hujan ekstrem dan mempercepat penguapan air, menyebabkan siklus hujan yang tidak teratur.
c. Erosi dan Sedimentasi
Erosi tanah dari hulu sungai akibat deforestasi menyebabkan pendangkalan sungai sehingga kapasitasnya menurun.
4. Solusi yang Disarankan
1. Reboisasi untuk meningkatkan area resapan air.
2. Pengelolaan sampah yang baik agar tidak menyumbat saluran.
3. Peningkatan sistem drainase kota.
4. Penyuluhan masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan.
Rujukan
Al-Qur'an dan Hadis (sebagai dalil agama).
Buku: "Ecohydrology: Processes, Models,
and Case Studies" (M. Gordon).
Artikel ilmiah: "Impacts of Urbanization on Flood Risk" (Journal of Hydrology).
Redaksi : islamictekhnotv.com
Posting Komentar untuk "Hujan Sebagai Rahmat dan Faktor Banjir"