Pendidikan Demokrasi di MTsN 5 Pidie: Pembelajaran Tahapan Berdemokrasi Sejak di Sekolah / Madrasah
Fakta lebih jelas klik disini:
Oleh: Bustami Ahmad, S.Ag.,M.Pd ( Guru Madrasah )
Awal Perkataan
Pendidikan demokrasi merupakan upaya menanamkan nilai-nilai demokratis sejak dini melalui proses pembelajaran yang terencana. Di MTsN 5 Pidie, pembelajaran demokrasi diwujudkan melalui pemilihan Ketua dan Wakil Ketua Organisasi Siswa Intra Madrasah (OSIM) yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia (luber), dan jujur. Proses ini memberikan pengalaman nyata kepada siswa dalam menerapkan prinsip-prinsip demokrasi yang benar.
Tahapan Pemilihan OSIM di MTsN 5 Pidie
1. Seleksi dan Verifikasi Kandidat
Calon ketua dan wakil ketua OSIM mendaftar dengan memenuhi syarat yang telah ditentukan, seperti prestasi akademik, kedisiplinan, dan integritas. Tim verifikasi dari guru pembina OSIM melakukan pemeriksaan data dan kelayakan kandidat.
2. Penentuan Lulus Kandidat
Hanya kandidat yang memenuhi syarat yang diumumkan sebagai calon resmi. Penentuan dilakukan secara objektif dan transparan.
3. Masa Sosialisasi Kandidat
Kandidat memperkenalkan diri kepada seluruh siswa melalui media papan pengumuman, brosur, dan pertemuan kelas.
4. Kampanye Kandidat
Kandidat menyampaikan program kerja melalui kegiatan yang kreatif dan tertib, dengan menghindari kampanye hitam.
5. Penyampaian Visi dan Misi
Masing-masing kandidat mempresentasikan visi dan misi di hadapan seluruh siswa dan guru.
6. Debat Kandidat
Debat difasilitasi oleh panitia untuk menguji wawasan, kepemimpinan, dan solusi kandidat terhadap permasalahan OSIM.
7. Praktik Demokrasi yang Benar
Pemilihan dilakukan secara LUBER (Langsung, Umum, Bebas, Rahasia) sesuai prinsip demokrasi. Semua siswa yang terdaftar memiliki hak suara yang sama.
8. Pemungutan Suara Terbuka dan Transparan
Suara dihitung di hadapan saksi dan disaksikan oleh siswa, guru, serta panitia untuk menjamin transparansi dan keadilan.
Pandangan Ahli tentang Pendidikan Demokrasi
Menurut Huntington (1991), demokrasi adalah suatu sistem politik yang para pembuat keputusan kolektifnya dipilih melalui pemilihan umum yang adil, bebas, dan berkala.
Sedangkan Syaifuddin (2017) menegaskan bahwa pendidikan demokrasi di sekolah bertujuan membentuk sikap partisipatif, toleransi, dan menghargai perbedaan pendapat.
Buku rujukan:
Huntington, S.P. The Third Wave: Democratization in the Late Twentieth Century. University of Oklahoma Press, 1991.
Syaifuddin. Pendidikan Demokrasi di Sekolah. Jakarta: Rajawali Pers, 2017.
Hasil Wawancara
Bapak Bustami, S.Ag., M.Pd (Guru Pembina OSIM) menyampaikan:
"Pemilihan OSIM di MTsN 5 Pidie adalah ajang latihan berdemokrasi bagi siswa. Mereka belajar memilih secara rasional, menghargai perbedaan, dan menerima hasil pemilihan dengan lapang dada."
Salah satu siswa kelas VIII menambahkan:
"Kami merasa senang bisa ikut memilih ketua OSIM secara langsung. Kami jadi tahu bahwa memilih itu hak sekaligus tanggung jawab."
Kesimpulan
Praktik pemilihan OSIM di MTsN 5 Pidie menjadi sarana nyata bagi siswa untuk memahami nilai-nilai demokrasi. Dengan tahapan yang jelas dan prinsip luber, siswa memperoleh pengalaman langsung dalam berdemokrasi yang akan membentuk karakter mereka sebagai warga negara yang aktif, jujur, dan bertanggung jawab.
Redaksi: Islamic tekhno tv com
Posting Komentar untuk "OSIM MTsN 5 Pidie Praktik Demokrasi"