Perdagangan yang Tidak Perikanan Rugi: Berdagang dengan Allah Melalui Al-Qur’an, Shalat, dan Sedekah
Pendahuluan
Dalam kehidupan dunia, manusia selalu mencari keuntungan dalam setiap usaha dan perdagangannya. Namun, Allah SWT menawarkan suatu perdagangan yang tidak akan pernah merugi, yaitu berdagang dengan-Nya melalui amalan-amalan kebaikan seperti membaca dan mentadabburi Al-Qur’an, mendirikan shalat, serta bersedekah di jalan Allah. Konsep perdagangan ini disebut dalam beberapa ayat Al-Qur’an yang menegaskan bahwa setiap amal shalih yang dilakukan karena Allah adalah investasi yang akan mendatangkan keuntungan besar, baik di dunia maupun di akhirat.
1. Perdagangan dengan Allah dalam Al-Qur'an
Allah SWT menyebutkan dalam Al-Qur'an bahwa ada bentuk perdagangan yang tidak akan rugi, sebagaimana dalam firman-Nya:
1.1 Membaca dan Mentadabburi Al-Qur’an
Allah SWT menjelaskan bahwa orang-orang yang membaca, memahami, dan mengamalkan Al-Qur'an termasuk dalam orang-orang yang melakukan transaksi yang tidak akan merugi:
إِنَّ ٱلَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَٰبَ ٱللَّهِ وَأَقَامُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَأَنفَقُوا۟ مِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ سِرًّۭا وَعَلَانِيَةًۭ يَرْجُونَ تِجَٰرَةًۭ لَّن تَبُورَ لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُم مِّن فَضْلِهِۦٓ إِنَّهُۥ غَفُورٌۭ شَكُورٌۭ
"Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah (Al-Qur'an), mendirikan shalat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka, secara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi. Agar Allah menyempurnakan pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri."
(QS. Fāṭir: 29-30)
Ayat ini menunjukkan bahwa membaca dan mentadabburi Al-Qur'an adalah bentuk perdagangan yang pasti menguntungkan karena mendatangkan pahala yang terus mengalir dan keberkahan dalam kehidupan.
1.2 Mendirikan Shalat
Shalat adalah bentuk interaksi manusia dengan Allah yang menjadi bukti ketaatan dan kecintaan kepada-Nya. Allah SWT berfirman:
ٱلَّذِينَ يُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤْتُونَ ٱلزَّكَوٰةَ وَهُم بِٱلْءَاخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ
"Orang-orang yang mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka meyakini adanya kehidupan akhirat."
(QS. Luqmān: 4)
Ayat ini menegaskan bahwa mendirikan shalat adalah bagian dari perdagangan yang tidak akan rugi karena merupakan amal yang paling utama setelah iman.
1.3 Sedekah dan Infak di Jalan Allah
Sedekah dan infak adalah bentuk investasi di jalan Allah yang tidak akan pernah merugikan pelakunya. Allah SWT berfirman:
مَّثَلُ ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَٰلَهُمْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِى كُلِّ سُنبُلَةٍۢ مِّا۟ئَةُ حَبَّةٍۢ ۗ وَٱللَّهُ يُضَٰعِفُ لِمَن يَشَآءُ ۗ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ
"Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh bulir, pada setiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui."
(QS. Al-Baqarah: 261)
Ayat ini menjelaskan bahwa infak dan sedekah adalah bentuk perdagangan yang berlipat ganda keuntungannya, tidak hanya di dunia tetapi juga di akhirat.
2. Hadits Rasulullah tentang Perdagangan dengan Allah
Rasulullah ﷺ juga banyak menjelaskan tentang perdagangan dengan Allah, di antaranya:
1. Keutamaan Membaca Al-Qur’an
"Bacalah Al-Qur’an karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa’at bagi pembacanya."
(HR. Muslim, no. 804)
2. Keutamaan Shalat
"Shalat adalah tiang agama, siapa yang menegakkannya, maka ia telah menegakkan agama, dan siapa yang meninggalkannya, maka ia telah merobohkan agama."
(HR. Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman, 3031)
3. Keutamaan Sedekah
"Sedekah tidak akan mengurangi harta. Allah akan menambah kemuliaan kepada seorang hamba yang bersedekah, dan akan meninggikan derajatnya."
(HR. Muslim, no. 2588)
3. Kesimpulan
Berdagang dengan Allah adalah perdagangan yang tidak akan pernah rugi. Dengan membaca dan mentadabburi Al-Qur’an, mendirikan shalat, serta bersedekah dan berinfak di jalan Allah, seseorang sedang menanam investasi untuk kehidupan akhirat yang penuh keberkahan dan pahala yang berlipat ganda. Sebagaimana janji Allah dalam Al-Qur’an, amal-amal ini tidak hanya memberikan keuntungan di dunia, tetapi juga menjamin keselamatan dan kebahagiaan abadi di akhirat.
Rujukan Kitab dan Buku
1. Tafsir Al-Qur'an Al-Azhim – Ibnu Katsir
2. Shahih Muslim – Imam Muslim
3. Sunan Al-Baihaqi – Imam Baihaqi.
4. Fathul Bari – Ibnu Hajar Al-Asqalani
5. Kitab Riyadhus Shalihin – Imam An-Nawawi
Dengan memahami konsep ini, kita semakin yakin bahwa perdagangan terbaik bukanlah yang berbasis materi semata, tetapi perdagangan dengan Allah melalui amal shalih yang mendatangkan keuntungan tanpa batas.
Redaksi : Islamic Tekhno tv.com
Posting Komentar untuk "Perdagangan yang tidak pernah rugi"