Ikhlas pekerjaan jadi amal jariyah, by.ust.Bustami Ahmad S.Ag.,M.Pd
PEKERJAAN YANG MEMILIKI NILAI AMAL JARIYAH YANG MENGALIR TERUS MENERUS SETELAH WAFAT
Pendahuluan
Amal jariyah merupakan salah satu bentuk investasi pahala yang terus mengalir bagi seorang hamba meskipun ia telah wafat. Dalam Islam, ada beberapa jenis pekerjaan dan aktivitas yang termasuk dalam kategori amal jariyah, di mana pahala kebaikannya tetap berlanjut selama manfaatnya masih dirasakan oleh orang lain. Dalam tulisan ini, akan dibahas pekerjaan-pekerjaan yang memiliki nilai amal jariyah, dalil-dalilnya dalam Al-Qur’an dan Hadis, serta pendapat para ulama beserta kitab rujukannya.
Dalil-dalil tentang Amal Jariyah
Dalam Islam, konsep amal jariyah ditegaskan dalam beberapa ayat Al-Qur’an dan hadis Nabi ﷺ.
1. Dalil dari Al-Qur’an
Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an:
1. QS. Al-Baqarah: 261
مَثَلُ الَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَن يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-Baqarah: 261)
Ayat ini menunjukkan bahwa setiap bentuk amal yang dilakukan dengan ikhlas di jalan Allah dapat berkembang dan berlipat ganda pahalanya, termasuk amal jariyah yang terus mengalir meskipun seseorang telah meninggal dunia.
2. QS. Yasin: 12
إِنَّا نَحْنُ نُحْيِ ٱلْمَوْتَىٰ وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا۟ وَءَاثَٰرَهُمْ ۚ وَكُلَّ شَىْءٍ أَحْصَيْنَٰهُ فِىٓ إِمَامٍ مُّبِينٍ
"Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang yang mati dan Kami mencatat apa yang telah mereka kerjakan serta bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)." (QS. Yasin: 12)
Ayat ini menjelaskan bahwa segala amal dan jejak kebaikan seseorang akan terus dicatat meskipun ia telah wafat.
2. Dalil dari Hadis
Hadis Nabi ﷺ secara eksplisit menyebutkan tiga jenis amal yang pahalanya terus mengalir setelah seseorang meninggal:
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
"Apabila seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakannya." (HR. Muslim No. 1631)
Hadis ini menjadi dasar utama bahwa ada amal-amal tertentu yang tidak terputus meskipun seseorang telah meninggal.
Pekerjaan yang Memiliki Nilai Amal Jariyah
Berdasarkan dalil di atas, terdapat beberapa pekerjaan yang memiliki nilai amal jariyah, yaitu:
1. Membangun Masjid dan Tempat Pendidikan
Seseorang yang membangun masjid atau berkontribusi dalam pembangunan masjid dan tempat Pendidikan akan mendapat pahala yang terus mengalir selama masjid tersebut digunakan untuk ibadah.
Hadis Nabi ﷺ:
مَنْ بَنَى مَسْجِدًا لِلَّهِ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ
"Barang siapa membangun masjid karena Allah, maka Allah akan membangunkan baginya rumah di surga." (HR. Bukhari No. 450, Muslim No. 533)
2. Menggali Sumur atau Menyediakan Air Bersih
Orang yang menyediakan air bersih untuk masyarakat, baik dengan menggali sumur atau membangun saluran air, akan terus mendapat pahala selama air tersebut dimanfaatkan.
Hadis Nabi ﷺ:
أَفْضَلُ الصَّدَقَةِ سَقْيُ المَاءِ
"Sedekah yang paling utama adalah memberi minum (air)." (HR. Ahmad No. 16302)
3. Menulis dan Menyebarkan Ilmu yang Bermanfaat
Guru, dosen, penulis, atau siapa saja yang menyebarkan ilmu bermanfaat akan terus mendapatkan pahala selama ilmunya masih digunakan oleh orang lain.
Hadis Nabi ﷺ:
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ وَأَهْلَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ حَتَّى النَّمْلَةَ فِي جُحْرِهَا وَحَتَّى الْحُوتَ لَيُصَلُّونَ عَلَى مُعَلِّمِ النَّاسِ الْخَيْرَ
"Sesungguhnya Allah, para malaikat, penghuni langit dan bumi, bahkan semut di sarangnya dan ikan di lautan, semuanya bershalawat (mendoakan) bagi orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia." (HR. Tirmidzi No. 2685)
4. Menerbitkan Mushaf Al-Qur’an atau Kitab Islami
Orang yang menulis, mencetak, dan menyebarkan mushaf Al-Qur’an atau buku-buku islami yang bermanfaat akan mendapat pahala setiap kali kitab tersebut dibaca.
5. Menanam Pohon yang Bermanfaat
Orang yang menanam pohon yang menghasilkan buah atau oksigen akan terus mendapatkan pahala selama pohon tersebut dimanfaatkan.
Hadis Nabi ﷺ:
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَغْرِسُ غَرْسًا إِلَّا كَانَ مَا أُكِلَ مِنْهُ لَهُ صَدَقَةٌ
"Tidaklah seorang Muslim menanam pohon, kecuali apa yang dimakan darinya menjadi sedekah baginya." (HR. Bukhari No. 2320, Muslim No. 1553)
Pendapat Para Ulama dan Kitab Rujukan
Para ulama menyepakati bahwa amal jariyah adalah investasi akhirat yang paling berharga. Imam An-Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim menjelaskan bahwa amal jariyah mencakup semua bentuk amal yang manfaatnya terus berlangsung setelah pelakunya wafat.
Kitab rujukan yang membahas konsep amal jariyah antara lain:
Riyadhus Shalihin oleh Imam An-Nawawi
Fathul Bari oleh Ibnu Hajar al-Asqalani
Al-Adhkar oleh Imam An-Nawawi
Al-Muwatha’ oleh Imam Malik
Kesimpulan
Pekerjaan yang memiliki nilai amal jariyah adalah investasi pahala yang akan terus mengalir setelah seseorang meninggal dunia. Dengan berkontribusi dalam hal-hal bermanfaat seperti membangun masjid, Tempat pendidikan, mengajarkan ilmu, atau memberikan tempat pendidikan menuntut ilmu dan menanam pohon, seseorang dapat meraih keberkahan dunia dan akhirat.
Redaksi:Islamic Tekhno tv.com
Posting Komentar untuk "PEKERJAAN YANG MEMILIKI NILAI AMAL JARIYAH"