Peristiwa 'Asyura 10 Muharram

Peristiwa 'Asyura 10 Muharram by. Tgk.Hasanuddin, SH., MH

Peristiwa Singkat Terjadinya 10 Muharram, Keistimewaannya, dan Anjuran Puasa Sunnah ‘Asyura

Inti sari Hasil Pengajian dan Kajian Gampong. Mns.Tijue 

Dirangkumkan Redaksi : Islamic tekhno tv.com

Bulan Muharram merupakan salah satu dari empat bulan haram dalam Islam yang dimuliakan Allah SWT. Di antara hari-hari dalam bulan Muharram, terdapat satu hari yang memiliki keutamaan luar biasa, yaitu hari ke-10 Muharram, yang dikenal dengan Hari 'Asyura. Hari ini memiliki sejarah panjang dalam peradaban umat manusia dan menyimpan keistimewaan yang diakui dalam banyak riwayat.

 Peristiwa Singkat Hari 'Asyura

Secara etimologis, kata “‘Āsyūrā” (عَاشُورَاء) berasal dari bahasa Arab عَشَرَة (asyarah) yang berarti sepuluh, sehingga ‘Asyura berarti hari kesepuluh dari bulan Muharram.

Dalam sejarah umat terdahulu, banyak peristiwa besar yang terjadi pada hari ini. Beberapa di antaranya disebutkan dalam riwayat-riwayat sahih, di antaranya:

Peristiwa Penting pada Hari 'Asyura (Menurut Riwayat Ulama dan Kitab-Kitab Tafsir)

1. Selamatnya Nabi Musa ‘alaihissalam dari kejaran Fir’aun

Nabi Musa dan Bani Israil diselamatkan oleh Allah dengan membelah Laut Merah dan menenggelamkan Fir'aun pada 10 Muharram

Dalilnya terdapat dalam hadits:

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ، فَرَأَى الْيَهُودَ تَصُومُ يَوْمَ عَاشُورَاءَ، فَقَالَ: "مَا هَذَا؟" قَالُوا: "هَذَا يَوْمٌ صَالِحٌ، هَذَا يَوْمٌ نَجَّى اللهُ بَنِي إِسْرَائِيلَ مِنْ عَدُوِّهِمْ، فَصَامَهُ مُوسَى". قَالَ: "فَأَنَا أَحَقُّ بِمُوسَى مِنْكُمْ". فَصَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ.

(HR. al-Bukhari no. 2004; Muslim no. 1130)

2. Taubatnya Nabi Adam diterima oleh Allah

Diriwayatkan bahwa taubat Nabi Adam diterima oleh Allah pada 10 Muharram. (Lihat: Al-Bidayah wa al-Nihayah, Ibnu Katsir, Jilid 1)

3. Berlabuhnya kapal Nabi Nuh di Gunung Judi

Kapal Nabi Nuh berlabuh dengan selamat setelah banjir besar pada hari 'Asyura. (Lihat: Tafsir Ibn Katsir, QS. Hud: 44)

Keistimewaan Hari ‘Asyura

Hari 'Asyura memiliki banyak keutamaan, baik dalam aspek sejarah, spiritual, maupun ibadah. Nabi Muhammad SAW sangat menekankan keistimewaan hari ini, khususnya dalam ibadah puasa.

1. Dihapusnya Dosa Setahun Lalu

 وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ، فَقَالَ: "يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ".

(HR. Muslim no. 1162)

Artinya: “Dan beliau (Rasulullah) ditanya tentang puasa 'Asyura, maka beliau menjawab: 'Puasa itu menghapus dosa setahun yang lalu.'”

2. Puasa yang Pernah Diwajibkan Sebelum Ramadhan

 عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ: كَانَ يَوْمُ عَاشُورَاءَ تُصُومُهُ قُرَيْشٌ فِي الْجَاهِلِيَّةِ، وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُهُ، فَلَمَّا قَدِمَ الْمَدِينَةَ صَامَهُ، وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ، فَلَمَّا فُرِضَ رَمَضَانُ قَالَ: "مَنْ شَاءَ صَامَهُ، وَمَنْ شَاءَ تَرَكَهُ".

(HR. Bukhari no. 2001; Muslim no. 1125)

Anjuran Puasa Sunnah 'Asyura dan Tasu’a

1. Puasa ‘Asyura (10 Muharram)

Disunnahkan berpuasa pada 10 Muharram karena keutamaannya yang besar.

2. Puasa Tasu’a (9 Muharram)

Nabi SAW ingin menyelisihi orang Yahudi dengan berpuasa juga pada hari sebelumnya, yakni 9 Muharram (Tasu’a).

 إِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ صُمْنَا التَّاسِعَ

(HR. Muslim no. 1134)

Artinya: “Jika aku masih hidup tahun depan, aku akan berpuasa pada hari kesembilan (Tasu’a).”

Namun, Nabi wafat sebelum melaksanakan puasa di tahun berikutnya.

Pendapat Ulama tentang Puasa ‘Asyura

1. Imam An-Nawawi (w. 676 H) dalam Syarh Shahih Muslim menjelaskan bahwa puasa ‘Asyura adalah puasa sunnah muakkadah (sangat dianjurkan).

2. Imam Ibn Qayyim al-Jauziyyah menyebutkan dalam Zād al-Ma'ād, bahwa tingkatan puasa ‘Asyura ada tiga:

Puasa hari ke-9 dan ke-10 (lebih utama)

Puasa hari ke-10 dan ke-11

Puasa hari ke-10 saja (paling minimal)

Kitab dan Buku Rujukan

1. Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim – kitab hadits utama yang menjadi rujukan keutamaan puasa ‘Asyura.

2. Tafsir Ibn Katsir – memberikan penjelasan peristiwa sejarah pada hari ‘Asyura.

3. Zād al-Ma'ād karya Ibn Qayyim – menjelaskan fikih puasa ‘Asyura secara rinci.

4. Syarh Shahih Muslim oleh Imam An-Nawawi – menekankan tingkatan puasa dan dalil anjuran ‘Asyura.

5. Al-Bidayah wa al-Nihayah oleh Ibnu Katsir – menguraikan sejarah dan peristiwa penting dalam Islam yang terjadi pada 10 Muharram.

Kesimpulan

Hari 'Asyura adalah momentum penting dalam sejarah umat Islam yang penuh dengan keistimewaan. Anjuran puasa di hari itu merupakan bentuk ibadah sunnah yang memiliki nilai pahala besar. Selain puasa, hari 'Asyura juga dapat diisi dengan amal shaleh lain seperti memperbanyak sedekah, mempererat silaturahmi, dan introspeksi diri.

Dengan memahami sejarah dan keutamaannya, umat Islam diharapkan lebih termotivasi dalam menghidupkan hari-hari mulia seperti 10 Muharram sebagai bagian dari pembentukan spiritual dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Redaksi: Islamic tekhno tv.com 


Posting Komentar untuk "Peristiwa 'Asyura 10 Muharram"