Kedudukan Syukur dan Sabar dalam keseharian

Kajian Syukur dan Sabar keseharian

Syukur dan sabar adalah dua sikap penting yang sangat ditekankan dalam Islam dan memiliki kedudukan tinggi dalam kehidupan seorang mukmin. Berikut adalah penjelasan rinci tentang keduanya, termasuk dalil-dalil yang mendukung:

1. Kedudukan Syukur

Syukur adalah sikap terima kasih kepada Allah atas segala nikmat yang diberikan, baik itu dalam bentuk kesehatan, rezeki, keluarga, maupun berbagai kenikmatan lainnya. Seorang hamba yang bersyukur mengakui bahwa segala kebaikan berasal dari Allah, dan bersyukur tidak hanya dengan lisan, tetapi juga dengan perbuatan melalui penggunaan nikmat untuk kebaikan.

 Dalil Syukur:

- Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:  

"Jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu; dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih."

  *(QS. Ibrahim: 7)*  

Ayat ini menunjukkan bahwa syukur bukan hanya kewajiban, tetapi juga akan mendatangkan tambahan nikmat dari Allah.

- Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda:  

"Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, semua urusannya baik baginya. Jika ia mendapat kesenangan, ia bersyukur, maka itu baik baginya. Jika ia tertimpa musibah, ia bersabar, maka itu baik baginya." 

  *(HR. Muslim)*  

Hadits ini menunjukkan bahwa syukur adalah sikap yang membawa kebaikan, terutama ketika seseorang menerima nikmat.

 Hakikat Syukur:

Syukur dalam keseharian harus diwujudkan dalam tiga hal:

- Syukur dengan hati: 

Menyadari bahwa semua nikmat berasal dari Allah.

- Syukur dengan lisan: 

Mengucapkan rasa terima kasih dan memuji Allah.

- Syukur dengan perbuatan: 

Menggunakan nikmat untuk hal-hal yang diridai Allah.

2.Kedudukan Sabar

Sabar adalah kemampuan untuk menahan diri dalam menghadapi berbagai kesulitan, musibah, atau ujian dalam hidup, serta tetap teguh dalam ketaatan kepada Allah. Sabar juga berarti menahan diri dari hal-hal yang dilarang oleh Allah, serta tetap bersabar ketika tidak segera mendapatkan apa yang diinginkan.

Dalil Sabar:

- Allah SWT berfirman:  

"Dan bersabarlah, sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar." 

  *(QS. Al-Anfal: 46)*  

 Ayat ini menegaskan bahwa Allah selalu mendampingi dan memberikan pertolongan kepada mereka yang bersabar.

- Dalam Al-Qur'an disebutkan pula:  

 "Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar."

  *(QS. Al-Baqarah: 155)*  

 Ayat ini mengingatkan bahwa ujian dan cobaan adalah bagian dari hidup, dan orang yang sabar adalah yang akan mendapatkan kabar gembira dari Allah.

Hakikat Sabar:

Sabar dalam kehidupan sehari-hari dapat dibagi menjadi tiga jenis:

- Sabar dalam ketaatan:

 Konsisten dalam beribadah dan menjalankan perintah Allah, meskipun ada kesulitan.

- Sabar dalam menjauhi maksiat: 

Menahan diri dari melakukan perbuatan yang dilarang Allah, meskipun ada godaan yang kuat.

- Sabar dalam musibah:

 Tetap tegar dan berserah diri kepada Allah ketika menghadapi cobaan, tanpa berkeluh kesah.

3. "Hubungan Antara Syukur dan Sabar"

Syukur dan sabar adalah dua sisi dari satu koin dalam kehidupan seorang mukmin. Ketika seorang mukmin mendapatkan nikmat, ia harus bersyukur; namun ketika diuji dengan musibah, ia harus bersabar. Rasulullah SAW telah menegaskan dalam hadits bahwa kedua sikap ini membawa kebaikan bagi seorang mukmin, dan keduanya adalah bentuk ujian dari Allah:

- "Setiap keadaan seorang mukmin itu adalah baik baginya. Ketika mendapat nikmat, dia bersyukur, maka itu baik baginya. Dan ketika ditimpa musibah, dia bersabar, maka itu juga baik baginya."  

  *(HR. Muslim)*

Keseimbangan antara syukur dan sabar mencerminkan hakikat hidup seorang hamba yang memahami bahwa hidup ini penuh dengan ujian, baik berupa kesenangan maupun kesulitan. Kedua sikap ini melatih hati untuk selalu kembali kepada Allah, dan menjadikan kehidupan sehari-hari sebagai bentuk ibadah yang dinilai tinggi di sisi-Nya.

4. Rujukan Kitab dan Buku

- "Al-Adab Al-Mufrad"

 karya Imam Bukhari, bab mengenai syukur dan sabar.

- "Riyadhus Shalihin"

karya Imam Nawawi, yang membahas tentang akhlak dan etika, termasuk syukur dan sabar.

- "Fadhilah Sabar dan Syukur"

karya Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, yang memberikan pandangan mendalam tentang keduanya.

Dengan demikian, dalam kehidupan sehari-hari, syukur dan sabar adalah dua sifat yang harus senantiasa diamalkan oleh setiap mukmin agar mendapatkan keridhaan dan kebaikan dari Allah SWT.

Redaksi: islamictechnotv.com

Posting Komentar untuk "Kedudukan Syukur dan Sabar dalam keseharian "