10 Perkara yang Meninggikan Derajat Manusia Muslim di Dunia dan Akhirat
Oleh: ust. Bustami Ahmad, S.Ag.,M.Pd. ( Dosen Luarbiasa dan Guru Madrasah )
Awal Kata Tulisan
Manusia diciptakan oleh Allah dengan potensi untuk mencapai derajat tinggi di sisi-Nya. Dalam Islam, derajat manusia tidak hanya ditentukan oleh status sosial, harta, atau keturunan, melainkan oleh keimanan, amal saleh, serta akhlak mulia. Banyak amal yang diajarkan oleh Al-Qur’an dan hadis yang dapat menjadi jalan peninggian derajat seseorang. Tulisan ini akan membahas sepuluh di antaranya.
1. Membaca dan Mengamalkan Al-Qur’an
Dalil:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
«إِنَّ اللَّهَ يَرْفَعُ بِهَذَا الْكِتَابِ أَقْوَامًا، وَيَضَعُ بِهِ آخَرِينَ»
(HR. Muslim, no. 817)
"Sesungguhnya Allah mengangkat derajat suatu kaum dengan Kitab ini (Al-Qur'an) dan merendahkan kaum lainnya dengannya."
Pandangan Ulama:
Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim menjelaskan bahwa yang dimaksud adalah Allah meninggikan orang-orang yang mempelajari, menghafal, dan mengamalkan Al-Qur'an.
Rujukan:
Syarh Shahih Muslim oleh Imam Nawawi
Tafsir al-Qurthubi
2. Menuntut Ilmu
Dalil:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
«مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ»
(HR. Muslim, no. 2699)
"Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga."
Pandangan Ulama:
Imam al-Ghazali dalam Ihya’ Ulum al-Din menyebut bahwa ilmu adalah pondasi kemuliaan manusia.
Rujukan:
Ihya’ Ulum al-Din – Al-Ghazali
Fath al-Bari – Ibn Hajar
3. Sedekah
Dalil:
قَالَ اللَّهُ تَعَالَى:
"يَمْحَقُ اللَّهُ ٱلرِّبَوٰا وَيُرْبِي ٱلصَّدَقَٰتِ"
(QS. Al-Baqarah: 276)
"Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah."
Pandangan Ulama:
Ibnu Katsir dalam Tafsir al-Qur'an al-Azhim menyatakan bahwa Allah akan menambah keberkahan harta dan derajat bagi yang bersedekah.
Rujukan:
Tafsir Ibnu Katsir
Al-Muwatta’ – Imam Malik
4. Silaturrahmi
Dalil:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
«مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ»
(HR. Bukhari dan Muslim)
"Barang siapa ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi."
Pandangan Ulama:
Ibnu Hajar al-Asqalani menyatakan bahwa makna "panjang umur" adalah keberkahan dalam usia dan amal.
Rujukan:
Fath al-Bari – Ibn Hajar
Adab al-Mufrad – Imam Bukhari
5. Tawadhu’ (Rendah Hati)
Dalil:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
«مَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلَّا رَفَعَهُ اللَّهُ»
(HR. Muslim, no. 2588)
"Tidaklah seseorang bersikap tawadhu’ karena Allah, melainkan Allah akan meninggikannya."
Pandangan Ulama:
Ibnu Rajab dalam Jami’ al-‘Ulum wa al-Hikam menjelaskan bahwa tawadhu’ adalah tanda kebesaran jiwa seorang mukmin.
Rujukan:
Jami’ al-‘Ulum wa al-Hikam – Ibnu Rajab
Riyadhus Shalihin
6. Shalat Tahajud
Dalil:
"وَمِنَ ٱلَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِۦ نَافِلَةً لَّكَ ۚ عَسَىٰ أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُودًا"
(QS. Al-Isra: 79)
"Dan pada sebagian malam, bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji."
Pandangan Ulama:
Imam al-Sa’di menafsirkan “maqaman mahmuda” sebagai derajat tinggi dan pujian di sisi Allah dan manusia.
Rujukan:
Tafsir al-Sa’di
Tafsir al-Tabari
7. Berakhlak Mulia
Dalil:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
«إِنَّ الْمُؤْمِنَ لَيُدْرِكُ بِحُسْنِ خُلُقِهِ دَرَجَةَ الصَّائِمِ الْقَائِمِ»
(HR. Abu Dawud, no. 4798)
"Sesungguhnya seorang mukmin dengan akhlaknya yang baik dapat mencapai derajat orang yang berpuasa dan shalat malam."
Rujukan:
Sunan Abu Dawud
Al-Adab al-Mufrad – Imam Bukhari
8. Menyebarkan Salam dan Makanan
Dalil:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
«أَفْشُوا السَّلاَمَ، وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ، وَصِلُوا الْأَرْحَامَ، وَصَلُّوا بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ، تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ بِسَلَامٍ»
(HR. Tirmidzi, no. 2485)
"Sebarkanlah salam, berilah makanan, sambunglah tali silaturahmi, dan shalatlah di malam hari ketika orang tidur, niscaya kalian masuk surga dengan selamat."
Rujukan:
Sunan Tirmidzi
Riyadhus Shalihin
9. Istighfar dan Taubat
Dalil:
"وَٱسْتَغْفِرِ ٱللَّهَ ۖ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ غَفُورًا رَّحِيمًا"
(QS. An-Nisa: 106)
"Dan mohonlah ampun kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Pandangan Ulama:
Imam Qurtubi menyatakan istighfar adalah penyebab turunnya rahmat dan pengangkatan derajat.
Rujukan:
Tafsir al-Qurthubi
Kitab al-Tawwabin – Ibn Qudamah
10. Sabar dalam Ujian
Dalil:
"إِنَّمَا يُوَفَّى ٱلصَّـٰبِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ"
(QS. Az-Zumar: 10)
"Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas."
Pandangan Ulama:
Ibnu Katsir menjelaskan bahwa pahala tanpa batas adalah kedudukan tertinggi bagi orang sabar.
Rujukan:
Tafsir Ibnu Katsir
Uddat al-Shabirin – Ibn Qayyim al-Jawziyyah
Penutup
Sepuluh amal di atas merupakan jalan yang dapat mengangkat derajat manusia di dunia dan akhirat. Derajat bukan semata hasil usaha duniawi, namun lebih utama adalah rahmat dan ridha Allah yang diraih dengan amal saleh, ilmu, dan akhlak mulia.
Redaksi: Islamic tekhno tv.com
Posting Komentar untuk "10 Perkara yang Meninggikan Derajat Manusia Muslim di Dunia dan Akhirat"