Nuzulul Qur’an: Hakikat, Dalil, dan Pandangan Ulama
Pendahuluan
Al-Qur’an merupakan kitab suci yang diturunkan oleh Allah sebagai petunjuk bagi umat manusia. Proses turunnya Al-Qur’an dikenal dengan istilah Nuzulul Qur’an (نزول القرآن), yang memiliki makna turunnya wahyu dari Allah kepada Nabi Muhammad ﷺ melalui perantaraan Malaikat Jibril. Peristiwa ini merupakan salah satu momen paling bersejarah dalam Islam karena menjadi awal dari penyampaian wahyu ilahi kepada manusia.
Tulisan ini akan membahas makna Nuzulul Qur’an, tahapan turunnya, dalil-dalilnya dari Al-Qur’an dan Hadis, serta pendapat para ulama beserta rujukan kitab-kitabnya.
Makna dan Proses Nuzulul Qur’an
Kata nuzul (نزول) dalam bahasa Arab berarti “turun” atau “dikirim dari atas ke bawah.” Dalam konteks Al-Qur’an, nuzul berarti turunnya wahyu dari Allah melalui Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad ﷺ dalam kurun waktu sekitar 23 tahun.
Menurut para ulama, proses turunnya Al-Qur’an berlangsung dalam dua tahap:
1. Tahap pertama: Al-Qur’an diturunkan secara keseluruhan dari Lauh Mahfuzh ke Baitul ‘Izzah di langit dunia.
2. Tahap kedua: Al-Qur’an diturunkan secara bertahap kepada Nabi Muhammad ﷺ sesuai dengan kejadian dan kebutuhan selama 23 tahun.
Dalil mengenai turunnya Al-Qur’an dari Lauh Mahfuzh ke langit dunia disebutkan dalam surah Al-Qadr:
Dalil Al-Qur’an tentang Nuzulul Qur’an
1. Surah Al-Qadr (97:1)
اللَّهُ يَقُولُ فِي الْقُرْآنِ:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ
Innā anzalnāhu fī lailatil-qadr.
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan.”
2. Surah Ad-Dukhan (44:3-4)
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُّبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنذِرِينَ فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ
Innā anzalnāhu fī lailatim mubārakah, innā kunnā mundzirīn. Fīhā yufraqu kullu amrin hakīm.
Artinya: “Sesungguhnya Kami menurunkannya pada malam yang diberkahi. Sesungguhnya Kamilah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.”
Ayat-ayat ini menunjukkan bahwa Al-Qur’an pertama kali diturunkan pada Lailatul Qadr, malam yang penuh keberkahan dalam bulan Ramadan.
3. Surah Al-Baqarah (2:185)
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ
Syahru Ramaḍānal-ladzī unzila fīhil-Qur’ān, hudal lin-nāsi wa bayyinātim minal-hudā wal-furqān.
Artinya: “Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia serta penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil).”
Dari ayat ini, para ulama menyimpulkan bahwa Al-Qur’an pertama kali turun pada bulan Ramadan, tepatnya pada malam Lailatul Qadr.
Dalil dari Hadis
1. Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah ﷺ bersabda:
أُنْزِلَ الْقُرْآنُ جُمْلَةً وَاحِدَةً إِلَى بَيْتِ الْعِزَّةِ فِي السَّمَاءِ الدُّنْيَا ثُمَّ نَزَلَ مُنَجَّمًا عَلَى النَّبِيِّ ﷺ فِي ثَلَاثٍ وَعِشْرِينَ سَنَةً
(Unzila al-Qur’ānu jumlatan wāḥidatan ilā Baiti al-‘Izzah fis-samā’i ad-dunyā, tsumma nazala munajjaman ‘ala an-Nabiyyi ﷺ fī tsalātsin wa ‘isyrīna sanah).
Artinya: “Al-Qur’an diturunkan sekaligus ke Baitul ‘Izzah di langit dunia, kemudian diturunkan secara bertahap kepada Nabi ﷺ selama 23 tahun.” (HR. Al-Hakim dan Al-Baihaqi)
2. Dalam riwayat lain, Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّ هَذَا الْقُرْآنَ أُنْزِلَ عَلَى سَبْعَةِ أَحْرُفٍ
(Inna hadza al-Qur’āna unzila ‘ala sab‘ati aḥrufin).
Artinya: “Sesungguhnya Al-Qur’an ini diturunkan dalam tujuh dialek.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menunjukkan bahwa Al-Qur’an diturunkan dengan kemudahan bagi umat manusia, sesuai dengan dialek bahasa mereka.
Pendapat Ulama tentang Nuzulul Qur’an
Para ulama memiliki berbagai pendapat tentang makna dan hikmah di balik turunnya Al-Qur’an.
1. Imam As-Suyuthi dalam Al-Itqan fi Ulumil Qur’an menjelaskan bahwa turunnya Al-Qur’an bertahap bertujuan untuk mempermudah pemahaman, menguatkan hati Nabi ﷺ, serta memberikan solusi bagi umat Islam dalam berbagai keadaan.
2. Imam Al-Qurthubi dalam Tafsir Al-Jami' li Ahkam Al-Qur'an menyebutkan bahwa hikmah turunnya Al-Qur’an bertahap adalah agar masyarakat Arab yang terbiasa dengan syair dapat menerima wahyu secara bertahap dan memudahkan penghafalan.
3. Imam Ibnu Katsir dalam Tafsir Al-Qur'an Al-Azhim menegaskan bahwa Al-Qur’an adalah mukjizat terbesar Nabi Muhammad ﷺ, yang diturunkan secara bertahap agar sesuai dengan kondisi umat Islam dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul.
Kesimpulan
Nuzulul Qur’an adalah peristiwa penting dalam sejarah Islam yang menandai turunnya wahyu dari Allah kepada manusia. Turunnya Al-Qur’an terjadi dalam dua tahap, yaitu dari Lauh Mahfuzh ke langit dunia, lalu secara bertahap kepada Nabi Muhammad ﷺ selama 23 tahun. Dalil-dalil dari Al-Qur’an dan Hadis menegaskan bahwa Al-Qur’an diturunkan pada malam Lailatul Qadr di bulan Ramadan.
Para ulama seperti As-Suyuthi, Al-Qurthubi, dan Ibnu Katsir menjelaskan bahwa proses bertahap ini memiliki hikmah besar dalam memudahkan pemahaman dan penerapan ajaran Islam dalam kehidupan.
Semoga Allah memberi kita pemahaman yang benar tentang Al-Qur’an dan menjadikannya cahaya dalam kehidupan kita. آمين يا رب العالمين.
Redaksi: Islamic tekhno tv.com
Posting Komentar untuk "Hakikat Nuzulul Qur'an"