Amalan Jamaah Haji dan Kaum Muslimin pada Tanggal 10 Dzulhijjah: Telaah Dalil dan Pandangan Ulama
Intisari
Tanggal 10 Dzulhijjah merupakan hari yang sangat agung dalam Islam, bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha. Bagi jamaah haji, hari ini adalah puncak ibadah haji yang mencakup berbagai kewajiban dan sunnah. Sedangkan bagi kaum muslimin yang tidak berhaji, hari tersebut merupakan hari raya dan momentum besar untuk mendekatkan diri kepada Allah. Tulisan ini akan menjelaskan amalan utama pada hari tersebut bagi dua golongan tersebut, disertai dalil syar‘i, pendapat para ulama, dan rujukan kitab klasik.
Pendahuluan
Hari ke-10 Dzulhijjah merupakan hari disyariatkannya berbagai ibadah agung, baik bagi jamaah haji di tanah suci maupun umat Islam di seluruh dunia. Dalam hadits disebutkan bahwa tidak ada hari yang lebih utama di sisi Allah daripada sepuluh hari pertama Dzulhijjah. Khususnya tanggal 10, Allah menggabungkan antara ibadah haji, penyembelihan kurban, dan shalat Id.
Amalan Jamaah Haji pada 10 Dzulhijjah
Jamaah haji yang berada di Mina pada tanggal 10 Dzulhijjah wajib melakukan empat amalan utama, yang disebut juga dengan "أعمال يوم النحر" (amalan hari Nahr):
1. Melontar Jumrah Aqabah
Dalilnya dari hadits Ibn Abbas RA:
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ النَّبِيَّ ﷺ رَمَى الجَمْرَةَ يَوْمَ النَّحْرِ، ثُمَّ نَحَرَ، ثُمَّ حَلَقَ، ثُمَّ أَفَاضَ إِلَى البَيْتِ.
(رواه البخاري ومسلم)
Artinya:
Dari Ibn Abbas RA bahwa Nabi ﷺ melempar jumrah pada hari Nahr, kemudian menyembelih, kemudian mencukur, lalu pergi thawaf ke Ka'bah.
(HR. Bukhari dan Muslim)
2. Menyembelih Hadyu (bagi yang wajib atau nadzar)
Dalilnya:
فَإِذَا أُحْصِرْتُمْ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ
(سورة البقرة: 196)
Artinya:
Jika kamu terhalang, maka sembelihlah hewan hadyu yang mudah didapat.
(QS. Al-Baqarah: 196)
3. Mencukur atau memendekkan rambut (Halq atau Taqsir)
Dalilnya:
لَقَدْ صَدَقَ اللَّهُ رَسُولَهُ الرُّؤْيَا بِالْحَقِّ ۚ لَتَدْخُلُنَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ إِنْ شَاءَ اللَّهُ آمِنِينَ مُحَلِّقِينَ رُءُوسَكُمْ وَمُقَصِّرِينَ
(سورة الفتح: 27)
Artinya:
Sungguh Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya mimpi yang benar, bahwa kalian akan masuk Masjidil Haram dengan aman, dalam keadaan mencukur dan memendekkan rambut.
(QS. Al-Fath: 27)
4. Thawaf Ifadah (wajib rukun haji)
Dalilnya:
ثُمَّ لْيَقْضُوا تَفَثَهُمْ وَلْيُوفُوا نُذُورَهُمْ وَلْيَطَّوَّفُوا بِالْبَيْتِ الْعَتِيقِ
(سورة الحج: 29)
Artinya:
Kemudian hendaklah mereka menyempurnakan kebersihannya, menunaikan nadzarnya, dan thawaf di Baitullah yang mulia.
(QS. Al-Hajj: 29)
Amalan Kaum Muslimin yang Tidak Berhaji
Bagi kaum muslimin di luar tanah suci, tanggal 10 Dzulhijjah juga merupakan momen ibadah yang besar.
1. Shalat Idul Adha
Dalilnya:
عَنْ جَابِرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: شَهِدْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ ﷺ الصَّلَاةَ يَوْمَ العِيدِ، فَبَدَأَ بِالصَّلَاةِ قَبْلَ الخُطْبَةِ
(رواه البخاري ومسلم)
Artinya:
Dari Jabir RA: Aku menghadiri shalat Id bersama Rasulullah ﷺ, beliau memulai dengan shalat sebelum khutbah.
(HR. Bukhari dan Muslim)
2. Menyembelih Hewan Kurban
Dalilnya:
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
(سورة الكوثر: 2)
Artinya:
Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu, dan sembelihlah kurban.
(QS. Al-Kautsar: 2)
Dan sabda Nabi ﷺ:
مَا عَمِلَ آدَمِيٌّ مِنْ عَمَلٍ يَوْمَ النَّحْرِ أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ مِنْ إِهْرَاقِ الدَّمِ
(رواه الترمذي وابن ماجه)
Artinya:
Tidak ada amalan anak Adam pada hari Nahr yang lebih dicintai oleh Allah daripada menumpahkan darah (menyembelih kurban).
(HR. Tirmidzi dan Ibn Majah)
3. Takbir dan Dzikir
Takbir dimulai sejak malam Id hingga hari-hari Tasyriq:
وَاذْكُرُوا اللَّهَ فِي أَيَّامٍ مَعْدُودَاتٍ
(سورة البقرة: 203)
Artinya:
Dan berdzikirlah kalian kepada Allah di hari-hari yang tertentu.
(QS. Al-Baqarah: 203)
Ibnu Abbas berkata:
“الأَيَّامُ الْمَعْلُومَاتُ: أَيَّامُ العَشْرِ، وَالأَيَّامُ الْمَعْدُودَاتُ: أَيَّامُ التَّشْرِيقِ.”
(تفسير الطبري)
4. Bergembira dan Bersilaturahim
Umat Islam dianjurkan untuk bergembira dan menyambung tali silaturahmi di hari raya, berdasarkan hadits:
«إِنَّ لِكُلِّ قَوْمٍ عِيدًا، وَهَذَا عِيدُنَا»
(رواه البخاري ومسلم)
Artinya:
Setiap kaum memiliki hari raya, dan ini adalah hari raya kita.
(HR. Bukhari dan Muslim)
Pandangan Ulama
Imam Nawawi dalam al-Majmu’ menjelaskan:
"وأعمال يوم النحر للحاج أربعة: الرمي، ثم النحر، ثم الحلق، ثم الطواف، هذا هو الأفضل في الترتيب، ولو قدم بعضها على بعض جاز بالإجماع."
Artinya:
Amalan hari Nahr bagi jamaah haji ada empat: melempar jumrah, menyembelih, mencukur, dan thawaf. Ini urutan yang utama, tetapi jika diacak, tetap sah menurut ijma'.
(al-Majmu’, Imam Nawawi, 8/202)
Sedangkan Imam Ibn Qudamah dalam al-Mughni berkata:
"ويستحب لأهل الأمصار أن يخرجوا إلى المصلى لصلاة العيد، وأن يضحوا، ويكبروا، ويظهروا السرور."
Artinya:
Disunnahkan bagi penduduk negeri untuk keluar ke lapangan shalat Id, berkurban, bertakbir, dan menampakkan kegembiraan.
(al-Mughni, Ibn Qudamah, 3/273)
Penutup
Tanggal 10 Dzulhijjah adalah hari agung yang padanya berkumpul berbagai ibadah besar. Bagi jamaah haji, ia adalah hari pelaksanaan inti manasik haji. Bagi umat Islam di luar tanah suci, ia adalah hari raya, hari kurban, dan hari dzikir. Kesempurnaan hari tersebut tergantung pada kesungguhan kita dalam menjalankan syariat dan mendekatkan diri kepada Allah. Maka dari itu, marilah kita isi hari agung ini dengan ibadah dan ketundukan kepada Allah Ta‘ala.
Daftar Pustaka
1. Al-Qur’anul Karim
2. Shahih Bukhari dan Muslim
3. Sunan Tirmidzi, Ibn Majah
4. al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab – Imam Nawawi
5. al-Mughni – Ibn Qudamah
6. Tafsir al-Thabari – Imam al-Thabari
7. Fiqh al-Sunnah – Sayyid Sabiq
8.Ahkam al-Udhiyyah wa al-Dzakah – Dr. Shalih al-Fauzan
Redaksi: Islamic Tekhno Tv Com
Posting Komentar untuk "Apa Yang di lakukan pada10 Dzulhijjah Bagi Jamaah Haji dan Yang Tidak Berhaji"