Ciri Pemimpin Yang Tidak Berpihak Ke Masyarakat

Ciri ciri Pemimpin yang tidak berpihak pada masyarakat dan bawahan

Ciri-Ciri Pemimpin yang Tidak Berpihak kepada Masyarakat secara Preventif dalam Perspektif Islam

Oleh : Bustami Ahmad,S.Ag.,M.Pd

Abstrak

Kepemimpinan dalam Islam mengemban amanah besar untuk menegakkan keadilan dan kesejahteraan rakyat. Namun, tidak semua pemimpin mampu melaksanakan tugas tersebut secara preventif, yakni mencegah kerusakan dan penderitaan masyarakat sebelum terjadi. Artikel ini membahas secara komprehensif ciri-ciri pemimpin yang tidak berpihak kepada masyarakat secara preventif dalam pandangan Islam. Dengan pendekatan normatif-teologis, artikel ini mengungkapkan dalil dari Al-Qur'an, hadits, serta pandangan ulama, untuk menggambarkan karakteristik kepemimpinan yang gagal melindungi rakyatnya.

Pendahuluan

Islam menempatkan pemimpin sebagai wakil Tuhan dalam menjaga kemaslahatan umat. Nabi Muhammad ﷺ menekankan bahwa kepemimpinan adalah tanggung jawab besar yang akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat. Ketika pemimpin tidak berpihak kepada rakyat, terutama secara preventif dalam mencegah kezaliman, kelaparan, ketidakadilan, dan kerusakan sosial, maka ia termasuk pemimpin yang gagal dalam pandangan Islam.

Ciri-Ciri Pemimpin yang Tidak Berpihak Secara Preventif Menurut Islam

1. Mengabaikan Keadilan Sosial

Pemimpin yang tidak memperjuangkan keadilan sosial menunjukkan indikasi tidak berpihak secara preventif. Dalam Islam, keadilan adalah fondasi utama kepemimpinan.

Dalil:

إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ

“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat ihsan.”

(QS. An-Nahl: 90)

Imam Al-Ghazali berkata:

 «الدين والملك توأمان، فالدين أصل والملك حارس، وما لا أصل له فمهدوم، وما لا حارس له فضائع»

"Agama dan pemerintahan adalah saudara kembar. Agama adalah fondasi, dan kekuasaan adalah penjaganya. Bila tidak ada fondasi, maka akan runtuh; bila tidak ada penjaga, maka akan tersia-siakan."

(Imam Al-Ghazali, Ihya' ‘Ulumuddin, Jilid 1)

2. Menyalahgunakan Kekuasaan untuk Kepentingan Pribadi atau Golongan

Pemimpin yang tidak berpihak secara preventif cenderung menggunakan kekuasaan untuk memperkaya diri dan kelompoknya, bukan untuk melayani rakyat.

Dalil Hadis:

 «أَيُّمَا رَاعٍ اسْتَرْعَاهُ اللَّهُ رَعِيَّةً، فَمَاتَ حِينَ يَمُوتُ وَهُوَ غَاشٌّ لِرَعِيَّتِهِ، حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ»

“Siapa saja yang diberi amanah memimpin rakyat oleh Allah, kemudian dia mati dalam keadaan menipu rakyatnya, maka Allah haramkan surga atasnya.”

(HR. Bukhari dan Muslim)

3. Tidak Mendengar Aspirasi dan Keluhan Rakyat

Pemimpin yang baik seharusnya mendengar rakyatnya, terutama untuk mencegah krisis sosial. Ketidakpedulian adalah bentuk pengabaian tanggung jawab preventif.

Dalil:

وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ

"Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu."

(QS. Ali Imran: 159)

Imam Al-Mawardi dalam Al-Ahkam As-Sulthaniyyah menegaskan:

 «من واجب الإمام أن يُشاور ذوي الرأي في النوازل حتى لا ينفرد برأيه فيضر بالرعية»

"Termasuk kewajiban imam (pemimpin) untuk bermusyawarah dengan orang-orang bijak dalam perkara penting agar tidak bertindak sendiri yang bisa membahayakan rakyat."

4. Tidak Mencegah Kezaliman dan Kerusakan

Pemimpin yang tidak melakukan tindakan preventif terhadap kezaliman membiarkan kehancuran menimpa rakyatnya.

Dalil:

وَلَا تَرْكَنُوا إِلَى الَّذِينَ ظَلَمُوا فَتَمَسَّكُمُ النَّارُ

“Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka.”

(QS. Hud: 113)

5. Menolak Nasihat dan Kritik Konstruktif

Pemimpin yang tidak terbuka terhadap nasihat dan koreksi telah keluar dari sikap rendah hati yang diwajibkan dalam Islam.

Hadis:

 «الدين النصيحة...»

"Agama itu adalah nasihat..."

(HR. Muslim)

6. Tidak Memenuhi Hak-Hak Rakyat

Kegagalan pemimpin dalam memenuhi hak-hak dasar rakyat seperti pangan, pendidikan, dan kesehatan adalah bentuk nyata dari ketidakberpihakan preventif.

Ibnu Taimiyah berkata:

 «إن الله يُقيم الدولة العادلة وإن كانت كافرة، ولا يُقيم الدولة الظالمة وإن كانت مسلمة»

"Sesungguhnya Allah menegakkan negara yang adil meskipun kafir, dan tidak menegakkan negara yang zalim walaupun muslim."

(Ibnu Taimiyah, Majmu’ al-Fatawa, Jilid 28)

Kesimpulan

Pemimpin yang tidak berpihak kepada masyarakat secara preventif dalam pandangan Islam memiliki karakteristik: tidak adil, egois, tidak mendengar rakyat, membiarkan kezaliman, antikritik, dan gagal memenuhi hak rakyat. Islam sangat menekankan kepemimpinan yang proaktif dalam melindungi dan memajukan umat. Kegagalan dalam hal ini bukan hanya mencelakakan masyarakat, tapi juga akan mendatangkan murka Allah di akhirat.

Rujukan Kitab dan Buku

1. Al-Qur'an al-Karim

2. Shahih Bukhari dan Muslim

3. Imam Al-Ghazali, Ihya’ ‘Ulumuddin

4. Imam Al-Mawardi, Al-Ahkam As-Sulthaniyyah

5. Ibnu Taimiyah, Majmu’ al-Fatawa

6. Sayyid Qutb, Fi Zhilalil Qur’an

7. Yusuf Al-Qaradawi, Fiqh Daulah

8. Wahbah Az-Zuhaili, Tafsir al-Munir

9. Ibn al-Jawzi, Talbis Iblis

Redaksi Islamic tekhno tv.com

Posting Komentar untuk "Ciri Pemimpin Yang Tidak Berpihak Ke Masyarakat"